PEMGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEXSTIL

IMG_1000

Pengertian limbah industri tekstil

Pada dasarnya tiap penerapan pengoperasian suatu penemuan baru, tiap inovasi tidak selalu disambut dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.Ada dua kejadian yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan yaitu perusakan dan pencemaranDewasa ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat.Berdasarkan skalanya industri dibedakan menjadi dua kelompok yaitu industry besar dan kecil. Berbagai macam industri tersebut antara lain industri kimia, kertas, tekstil dan semen. Adapun contoh industri kecil antara lain industry tahu, tempe dan krupuk. Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari industri antara lain terciptanya lapangan pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang. Adapun dampak negatifnya berasal dari limbah industri yang bersangkutan.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu limbah cair, gas dan partikel, serta padat.Berdasarkan nilai ekonominya, limbah dibedakan menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah yang apabila diproses akan memberikan suatu nilai tambah. Salah satu contoh adalah limbah pabrik gula, tetes merupakan limbah yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri alkohol, sedangkan ampas tebu dapat dijadikan bahan baku kertas karena mudah dibentuk menjadi bubur pulp. Limbah non ekonomis yaitu suatu limbah walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidakakan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk mempermudah system pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Masalah pencemaran semakin menarik perhatian masyarakat, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya kasus-kasus pencemaran yang terungkap ke permukaan.Perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas lingkungan.Penanganan masalah pencemaran menjadi sangat penting dilakukan dalam kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan terutama harus diimbangi dengan teknologi pengendalian pencemaran yang tepat guna.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.

Gabungan air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-rata mengandung 750 mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Perbandingan COD : BOD adalah dalam kisaran 1,5 : 1 sampai 3 : 1. Pabrik serat alam menghasilkan beban yang lebih besar.Beban tiap ton produk lebih besar untuk operasi kecil dibandingkan dengan operasi modern yang besar, berkisar dari 25 kg BOD/ton produk sampai 100 kg BOD/ton.Informasi tentang banyaknya limbah produksi kecil batik tradisional belum ditemukan.

sumber:iwanhtn’sBlog

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL

DSC00735

DSC00736

IMG_1008

1.    Karakteristik air limbah
Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik
Air limbah memiliki ciri-ciri yang dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :
a.       Ciri-ciri fisik
Ciri-ciri fisik utama air limbah adalah kandungan bahan padat, warna, bau dan suhunya.
1. Bahan padat
Air yang terpolusi selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya ( Fardiaz, 1992). Empat kelompok tersebut yaitu:
·           Padatan terendap (sedimen)
·           Padatan tersuspensi dan koloid
·           Padatan terlarut
·           Minyak dan lemak
2. Warna
Warna adalah ciri kualitatif yang dapat dipakai untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Air buangan industri serta bangkai benda organis yang menentukan warna air limbah itu sendiri
3. Bau
Pembusukan air limbah adalah merupakan sumber daribau air limbah Hal ini disebabkan karena adanya zat organik terurai secara tidak sempurna dalam air limbah
4. Suhu
Suhu air limbah biasanya lebih tinggi daripada air bersih, karena adanya tambahan air hangat dari perkotaan
b. Ciri-ciri kimiawi
Air limbah tentunya mengandung berbagai macam zat kimia. Bahan organik pada air limbah dapat menghabiskan oksigen serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih . Pengujian kimia yang utama adalah yang bersangkutan dengan amonia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik
c. Ciri-ciri biologis
Pemeriksaan biologis di dalam air limbah untuk memisahkan apakah ada bakteri-bakteri pathogen berada di dalam air limbah . Berbagai jenis bakteri yang terdapat di dalam air limbah sangat berbahaya karena menyebabkan penyakit. Kebanyakan bakteri
yang terdapat dalam air limbah merupakan bantuan yang sangat penting bagi proses pembusukan bahan organik
2. Unsur dari sistem pengelolaan air limbah modern
Unsur-unsur dari suatu sistem pengelolaan air limbah yang modern terdiri dari:
1. Sumber air limbah
Sumber air limbah dari suatu daerah pemukiman seperti perumahan, bangunan komersial dan industri.
2. Pemrosesan setempat
Sarana untuk pengolahan pendahuluan atau penyamaan air limbah sebelum masuk ke sistem pengumpul.
3. Pengumpul
Sarana untuk pengumpulan air limbah dari masing-masing sumber dalam daerah pemukiman.
4. Penyaluran
Sarana untuk memompa dan mengangkut air limbah yang terkumpul ke tempat pemrosesan dan pengolahan.
5. Pengolahan
Sarana pengolahan air limbah sebelum dibuang dari suatu daerah ke saluran irigasi.
6. Pembuangan
Sarana pengolahan limpahan yang sudah diolah dan ampas padat yang didapat dari pengolahan.
Seperti dalam sistem penyaluran air bersih, dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam sistem pengolahan air limbah adalah jumlah dan mutu. Air limbah yang harus dibuang dari suatu daerah pemukiman terdiri dari:
1. Air limbah rumah tangga
2. Air limbah industri
3. Air resapan/aliran masuk
4. Air hujan

Perkiraan besar air limbah kegiatan industri bervariasi menurut jenis dan ukuran industri yang ada, pengawasan industri tersebut, jumlah air yang pemakaiannya berulang, serta cara yang dipergunakan untuk pemrosesan setempat,

sumber:iwanhtn’sBlog

 

Limbah Tekstil ke Sungai Citarum Wajib Didaur Ulang

 mengimbau pengusaha tekstil, khususnya yang berasal dari Korea Selatan, untuk memperlakukan industrinya seperti di negara asalnya.

Misalnya, pengolahan air agar tidak menjadi limbah dan mencemari Sungai Citarum.

“Banyak pengusaha tekstil yang berasal dari Korea Selatan. Saya mohon pengusaha tekstil dari Korea Selatan memperlakukan industrinya seperti di negara asalnya. Di sana, air limbah didaur ulang sebelum dibuang ke sungai,” kata Dadang ketika ditemui di Soreang,

Tak hanya pengusaha asal Korea Selatan, , tapi semua pengusaha yang memiliki pabrik di Kabupaten Bandung harus mendaur ulang limbahnya.

“Sebelum dibuang ke sungai, air harus didaur ulang. Pengusaha harus sadar itu,” ujarnya.

yakin, tidak semua pengusaha industri asal negara lain yang membuang limbah. menuturkan, perilaku masyarakat di sekitar pabrik terkadang melakukan provokasi.

Soal perilaku warga di sekitar lokasi pabrik inilah, , yang akan dibenahi Pemkab Bandung.

“Harus ada kesadaran dulu dari masyarakatnya, namun ini justru yang berat. Sampah dari masyarakat justru tidak kecil, mencapai 60 persen (dari keseluruhan sambah di Kabupaten Bandung). Nah, kita harus duduk bersama, terutama dengan warga yang tinggal di sekitar Sungai Citarum,”

, Korea Selatan memiliki sungai kotor pada 1985. Kotornya sama dengan Sungai Citarum sekarang.

Namun, berkat kerja keras pemerintah dan kesadaran masyarakat Korea Selatan yang tinggi, sungai-sungai di Korea Selatan kembali bersih hanya dalam waktu lima tahun.

Kunjungan ke Korea Selatan beberapa hari lalu, sebagai balasan atas kunjungan Pemerintah Goseong, Korea Selatan ke Kabupaten Bandung.

Kedua daerah ini bekerja sama dan membangun sister city. Kerja sama yang ingin dilakukan Pemkab Bandung dan Korea Selatan, jelas  di antaranya di bidang pertanian dan olahraga.

sumber:.iwanhtn’sBlog